u3-WhatsApp-Image-2025-12-04-at-00.17.36
Penguatan Literasi Digital: Integrasi Teknologi di Pojok Baca MIN 1 Pasuruan

Pasuruan – MIN 1 Pasuruan terus berinovasi dalam metode pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam budaya baca siswa. Seperti yang terlihat dalam kegiatan di Pojok Baca, murid kelas 5 sedang melaksanakan kegiatan literasi digital yang terpimpin dan terbimbing.

Dalam kegiatan ini, siswa tidak meninggalkan budaya mencatat dan membaca, namun medianya diperluas. Gawai (smartphone) digunakan sebagai alat riset untuk mengakses materi pengayaan yang lebih luas, sementara hasil pemahaman tetap dituangkan ke dalam lembar kerja fisik.

Kombinasi antara suasana Pojok Baca yang asri dan penggunaan perangkat digital ini bertujuan untuk membangun ekosistem belajar yang menyenangkan sekaligus relevan dengan perkembangan zaman (Abad 21).

Salah satu karya murid MIN 1 Pasuruan membuat poster, infografis, iklan yang dibuat melalui aplikasi CANVA, PIXELLAB yang merupakan desain grafis online yang populer. Dari kegiatan tersebut ada pembuatan isi poster terkait literasi, juga pembuatan poster digital sehingga mengarah pada pembelajaran BLENDED LEARNING.
 “Pojok Baca MIN 1 Pasuruan dapat Mentransformasi ruang baca fisik menjadi gerbang pengetahuan digital.Anak-anak belajar bahwa smartphone adalah alat pintar untuk orang yang pintar. Yuk, budayakan literasi digital yang sehat sehingga membawa manfaat. Fz
LAHIRKAN BUDAYA LITERASI MELALUI POJOK KELAS MENUJU MADRASAH PENUH CINTA, DAN KITA DUKUNG GERAKAN LITERASI DIGITAL  DI MIN 1 PASURUAN.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait